Ad Code

Responsive Advertisement

Seatap, Beragam Bahasa

Hidup seatap dengan orang dari berbagai daerah pernah saya alami ketika saya mau pergi ke Hong Kong dan proses melalui PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang berlokasi di perumahan AURI Darmo Surabaya. 

Ruko berlantai 4 itu dihuni kurang lebih 100 orang yang berasal dari berbagai daerah. Kebanyakan sich dari daerah Jawa seperti Malang, Lumajang, Ponorogo, Pacitan, Banyumas, Madiun dll. Ada 2 orang dari Makassar yang keduanya sarjana ekonomi. Tapi mereka rela pergi dari kampung halaman untuk jadi TKW Hong Kong. "Mau cari modal buat daftar pegawai, soale daftar pegawai mahal", alasan mereka mau jadi TKW.

Karena kami datang dari berbagai daerah, bahasa yang kami gunakan juga bermacam-macam. Ada bahasa Jawa, bahasa Makasar, bahasa ngapak, dan bahasa sunda. Tapi sekitar 80% menggunakan bahasa jawa dengan  logat yang berbeda. Kalau orang Madiun bilang "piye kabare?", orang Surabaya bilang "Yo opo kabare rek". Padahal artinya sama, yaitu menanyakan kabar.

Meskipun saya tidak mengerti bahasa daerah lain, tapi kadang saya memperhatikan teman lain daerah ngomong. Setiap bahasa mempunyai keunikan masing-masing tapi saya tidak tertarik untuk mempelajarinya karena ribet. Bagi saya bahasa jawa paling mudah dipelajari karena saya memang orang jawa, meskipun kadang nggak njawani.hehe.

"Slawe telu..... slawe telu...." ($25 dapat 3)

Di Hong Kong, mayoritas TKW nya berasal dari Jawa dan berbahasa jawa. Makanya ada pedagang CD bajakan warga negara Pakistan yang belajar bahasa jawa. Mereka menawarkan barang dagangannya pakai bahasa jawa. Memang lebih mudah sih.... Coba kalau pakai bahasa inggris "twenty five for three", agak repot khan?. Kalau pakai bahasa Cantonese "yisap em man sam ko", repot juga khan?

Orang lain negara saja mau belajar bahasa daerah milik kita. Jadi kita tidak boleh kalah dengan mereka. Kalau bukan kita yang melestarikan bahasa daerah kita masing-masing, lalu siapa lagi??

Postingan ini diikutkan di Aku Cinta Bahasa Daerah Giveaway

Post a Comment

14 Comments

  1. pengalamannya Tarry kemana2 deh.. hihihi... lg ngebayangin org pakistan ngomong jawa.. ehehe...

    sukses GA nya y Tar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalao ga jadi TKW pasti ndak punya pengalaman kemana2 mbak hehe

      Delete
  2. Ada orang maduranya gak Mbak Tarry, pasti kalau ada bilang "telok limak" hehe

    Sukses GA nya Mbak Tarry :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebetulan kok ndak ada orang maduranya.... telok limak sama dengan 25 ya kang?? ehehe

      Delete
  3. pedagang pakistan itu cerdas juga Mbak, menjual dagangannya yang disesuaikan dengan kondisi konsumennya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan hanya orang Pakistan Pak Ies... banyak pedagang HK yg sengaja menjual barang2 made indonesia dan rela belajar bahasa Indonesia lho :)

      Delete
  4. hahahaha hebat tuh tukang jualan, totalitas dan tau pasar :D aku juga suka belajar bahasa daerah, terutama daerah sumatera sih hhehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ga pinter ntar ga dapat pelanggan donk ehehe....

      Delete
  5. Weh yoo opo kabar e mbak? nama ne pedangan tetep bisa cari peluang dari bahasa ya ambak keren :D

    Makasih mbak udah ikutan, dicatet PESERTA :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kabare apik.... neng Niar Cantik....

      Makasih ya

      Delete
  6. logatnya gimana ya orang pakistan ngomong bahasa jawa

    ReplyDelete
  7. Jika demikian, maka jadi buanyak pengalaman ya, Mbak...
    Ohya, semoga sukses neh ngontesnya! aamiin...

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement